Saturday, July 11, 2009

Hobi jadi bisnis....gimana memulainya???

saya mau menanyakan bagaimana caranya agar hobi kita, kemudian bisa diteruskan menjadi suatu bisnis yang menjanjikan?

mohon masukannya, terima kasih ..


----------------------------------------------

1. mindset awalnya yang harus dimiliki menurut saya adalah :
Do what you Love, Love what you Do and Do it Well

2. Temukan sesuatu yang dapat kita kerjakan dengan baik dan benar-benar menarik untuk kita,
kembangkan pengetahuan tersebut agar menjadi sebuah keterampilan,
dan pusatkan perhatian kita untuk menemukan cara agar mendapat penghargaan setelah melaksanakannya.

dan jangan pernah biarkan siapapun mengatakan bahwa kita tidak bisa meraih impian kita.

  • Kita dibayar karena perbandingan yang ada hubungannya langsung degan keunikan kita.
    Semakin banyak orang yang bisa mengerjakan apa yang kita kerjakan, semakin sedikit kita dibayar.
    semakin sedikit orang yang bisa mengerjakan apa yang kita bisa kerjakan, semakin banyak kita dibayar.
    jika kita menemukan bakat, skill/ keterampilan, sebuah produk atau jasa yang sangat unik, sesuatu yang diinginkan orang/target market kita, orang itu mau membayarnya, dan hanya bisa diperoleh dari kita, maka kita mendapatkan tiket menuju kesuksesan secara finansial
  • Bila kita dapat menemukan cara yang dapat menambah kebahagiaan, kesehatan, kekayaan, cinta, waktu, dan nilai yang lebih tinggi kedalam hidup orang / target market kita, maka kita akan mendapatkan penghargaan untuk itu.
    Tambahkanlah nilai sebanyak mungkin kedalam hidup orang lain.
  • Bila kita dapat menerapkan sarana tambahan/ Leverage/ Faktor kali / Daya ungkit, pada produk atau jasa yang baik, hal itu akan meningkatkan pengembalian dan penghargaan yang kita peroleh.
    Namun , bila kita menerapkan sarana tambahan yang membuat rugi, hak itu akan melipatgandakan kerugian kita. Terapkanlah sarana tambahan/ Leverage/ Faktor kali / Daya ungkit, secara bijaksana.

.....

3. hasilkan dan terus tingkatkan karya-karya anda agar secara konsisten memiliki kualitas terbaik yang memberikan manfaat terbesar bagi konsumen anda nantinya.
dengan kualitas yang baik maka akan lebih mudah memasarkan produk dan juga nilai jualnya juga akan lebih baik lagi, sehingga produk atau jasa yang ditawarkan memiliki keunggulan dan nilai tambah dibandingkan produk/jasa yang sejenis.



**************************************************
Make Top Quality A Top Priority

At all times strive for the highest possible quality in the products and services you sell - and also in the work of everyone who works for you! Be unrelenting on that score. If your widgets are great stuff, but your customer reps are impolite, indifferent or not constantly alert to new ways in which they can deliver value to your customers, then you've unwittingly created a "quality" gap in your business, and sales beachhead for your competitors!

I hope that you will resolve to make "high quality" an integral part of your unique selling proposition. In a Marvelous book called "The Start-Up Entrepreneur" wrote that to be a successful entrepreneur, "you must become a service and quality fanatic". it's rated that above almost everything else on a 25-item list of the things that an individual should have to attain business success.

The only requirement that rated ahead of quality were these two absolutely essential attributes :

1. You must develop the ability to see thee needs and wants of others.
2. You must find a market gap.

The best marketing plan in the world will be quickly undermined by poor quality. Chances are your sales efforts will attract new customers, but most, if not all of them, will quickly leave you if their expectations aren't met.

Here's the Main Point :

* If you sell a product, make it the best and most useful product you can create.

* If you sell a service, extend yourself to the absolute maximum.

* If you have a problem, resolve it as equitably and favorably in your customer's behalf as possible.


* When creating ads or promotions, put as much thought, effort and review into them as is humanly possible.


* When everything you do is top-of-the-line quality, you can't help but do better! You can write far more powerful ads and promotions because you've got so much more to build upon.

Likewise, you can accure infinitely more repeat and residual business because you'll have so many satisfied customers and referrals.

And you'll feel so good about yourself and what you're doing, that it will rub off in every contact you ever have with your customers, as well as your employees.
In fact, you'll start demanding so much more out to yourself that a business that may have once been boring will come alive with exciting, self-improved challenge and fulfillment.

Starting today. right now,to make incredible income in your business. put maximum quality into every facet of your business. the payoff could be awesome

**************************************************


4. Terus menerus Open Minded terhadap hal-hal baru yang ada disekitar,jangan cepat berpuas diri, dan teruslah melakukan pengembangan yang berkelanjutan dan tanpa henti.
meningkatkan pengetahuan bisa melalui sosialisasi atau memperluas jaringan, website, buku-buku, kursus, seminar, atau pelatihan-pelatihan yang terkait
dengan hobi yang ditekuni. ketika kita mengikuti pelatihan, seminar atau kursus sering kita mendapatkan sertifikat pelatihan hal ini bisa berguna untuk building trust pelanggan kita karena selain mendapatkan ilmunya dari pelatihan tersebut ; prestise dan kepercayaan yang timbul juga semakin meningkat sehingga bisa meningkatkan nilai tambah kita dimata pelanggan. (hal ini tentunya harus juga diikuti kualitas dari produk/jasa yang dihasilkan haruslah baik dan memberikan manfaat yang terbesar bagi konsumen)

5. terus godok dan benar-benar matangkan konsep yang ada, lakukan market research dan rancang business plan sebelum menjalankannya, baru setelah benar-benar menjanjikan coba lah mencari partner yang potensial dan juga investor-investor yang bisa dijadikan rekanan jangka panjang.

tetap bersikap realistis, sehingga tidak hanya memikirkan senangnya saja.
benar-benar lakukan market research dengan baik, sebelum mengubah hoby menjadi bisnis ;
pelajari dan cari tahu apakah bisnis yang berangkat dari hoby ini memiliki prospek yang menjanjikan kedepannya,
apakah bisnis ini akan terus menguntungkan dalam jangka panjang,
seberapa banyak konsumennya dan bagaimana cara-cara yang efektif untuk meraih konsumen/ target market tersebut baik secara online maupun off-line,
dengan siapa saja kita harus membangun jaringan agar kemungkinan berhasilnya lebih besar dan berlangsung lama (sustainability) .

Jika kemudian kita menemukan bahwa hasil dari market research kurang menjanjikan, akan lebih bijak untuk kembali dipikirkan ulang.

6. Cobalah bekerja dengan hati, jangan sampai ambisi tidak sesuai atau selisih jauh dengan kemampuan diri.

dengan kemampuan diri yang mumpuni, dan bekerja dengan hati yang senang, maka dalam melakukan sesuatu kita akan mengerjakannya dengan lebih mudah dan prosesnya menjadi begitu ringan dan menyenangkan, sehingga kita terkadang bisa dan lebih siap menghadapi masalah/ tantangan- tantangan yang kemudian nantinya timbul,
dan juga dengan hati yang senang maka karena saking menikmati apa yang kita lakukan terkadang kita bisa lupa waktu dan bahkan tidak mengenal lelah.

7. Menjawab dengan sejujur-jujurnya beberapa pertanyaan-pertanyaan ini :

# Apakah tujuan yang saya buat ini cukup layak untuk saya ?
Apakah saya ingin dikenang dengan melakukan hoby saya ini?
Apakah hal ini merupakan suatu hal yang benar-benar berharga dan hasilnya sesuai untuk terus menerus saya lakukan ?

# Ketika hobi saya ini menjadi sesuatu yang saya kerjakan dengan memiliki target dan tekanan bisnis, sehingga menjadi sesuatu yang dikerjakan berulang terus menerus, apakah saya tetap mau dan senang melakukannya?
andaikan dikarenakan order yang meningkat saya harus mengerjakan sampai beribu-ribu karya dengan dead line yang sudah ditentukan, apakah saya masih bisa menikmati hoby saya ini ?

# Apakah ketika umur saya mencapai 35,40,45,50 atau sampai 55 tahun dan seterusnya, hobi ini akan terus memotivasi saya, apakah hal ini tetap menarik minat saya, tetap menjadi sesuatu yang menantang dan juga tetap menjadi sesuatu yang berarti dan tetap menjadi sesuatu yang ingin saya kerjakan ?




8. Cara terbaik untuk Belajar yang saya tahu adalah belajar langsung dari orang-orang yang ahli dan sudah lebih dulu sukses mendapatkan hasil,
Dan semoga contoh-Contoh dari apa yang mereka-mereka sudah lakukan bisa memberikan juga melengkapi jawaban yang sudah ada dan juga memberikan inspirasi bagi kita

---------------------------


1. Dari salon kecil, Tien Santoso berhasil membangun bisnis jasa merias pengantin dengan omset Rp. 65 juta per bulan ( tahun 1995 ). Tien mengawali bisnis ini tahun 1974. Pilihan ini timbul karena merias wajah sudah menjadi hobi Tien sejak remaja. Tien Santoso adalah pemilik PT Sanggar Busana Indonesia

( Swa, 09/XI/Desember/1995 ).



2. Hariono, pengusaha sukses dalam bisnis pijat, namanya Bersih Sehat, meraih ISO 9002 ( tahun 2000 ). Hariono mengatakan, “ Kalau mau bisnis ya mulailah dari yang paling digemari dan diketahui.” Dia memang suka dipijat apalagi ketika badan terasa letih. Baginya dipijat adalah kebiasaan dan kebutuhan sejak muda

( Republika, 3/10/01 ).


3. Setelah bertahun-tahun menekuni bidang elektronik, Hindarta Rusli berhasil menciptakan amplifier lokal, yang diakui Japan Industrial Standard. Jerih payahnya bertahun-tahun ternyata membuahkan hasil yang menggembirakan. Perkenalan Hindarta dengan dunia elektronik dimulai ketika masih duduk di bangku SMP ( tahun 1970 ). Setelah lulus SMP ( tahun 1973 ), ia melanjutkan studi ke STM jurusan elektronik. Kecintaannya pada bidang ini terus bertambah, bahkan sambil menuntut ilmu, ia bekerja di Wisma Jaya sebagai guru radio

( Majalah Swa, 12/XII/22 Agustus – 11 September, 1995 ).



4. Mary telah bekerja sebagai manajer Properti selama 12 tahun. Kemudian dia memulai usaha sendiri. Hobi dia membaca, dia mendirikan usaha toko buku. Dia sukses dengan toko bukunya ( Minding Your Own Business, 2001).



5. Pencetak dan penerbit pertama di Inggris adalah William Caxton. Ia orang kaya yang tertarik ke dunia percetakan karena cintanya pada buku ( Michael Pollard, 1993 ).



6. Hartati Nur Fatah sukses di usaha furniture. Hobinya mengoleksi mebel antik

( Burhanudin Abe, 2000 ).



7. Teddy Kardin, kesukaannya adalah pisau. Ia menjadi produsen pisau yang dipakai di kalangan militer dan eksekutif ( Burhanudin Abe, 2000 ).



8. Wien Aditya Esteves, pemilik Bali Estevez dan Sanggar senam mengatakan,

“ Bisnisku yang ini berawal dari hobiku.” Ia berprinsip : pegang satu keahlian,

dalam, dan cintai pekerjaan itu ( Burhanudin Abe, 2000 ).



9. Sulaeman, pengusaha sukses di penjualan pompa air yang melompat ke bisnis motor besar. Ia mengatakan bahwa selain menguntungkan, bisnis motor besar sangat menyenangkan, sekalian berbisnis ia dapat menyalurkan hobi motornya

( Burhanudin Abe, 2000 ).



10. Nyaris semua komikus yang kondang selalu mengawali kariernya dari hobi. Fujimoto Hiroshi dan Abiko Motoo, creator komik Jepang Doraemon dan Ninja Hattori, sudah gila komik sejak SD. Demikian juga komikus Dyotami Febriani, Wahyu Aditya, Pepeng mengawali karier di perkomikan karena berawal dari suka, kemudian menjadi hobi, terus jadi profesi ( Kompas, 3/10/02 ).



11. Peggy Damayanti, pengrajin origami ( seni melipat kertas yagn berasal dari Jepang ) memperoleh keahliannya karena ia tekun membolak-balik buku berbahasa Jepang. Seringkali buku itu memaparkan urutan secara rinci, tetapi dengan memberi penjelasan secara tertulis. Dia terpaksa mencoba-coba saja, dan itu bisa bongkar pasang sampai dua minggu sebelum mendapatkan hasil yang diinginkan. Hanya karena Peggy senang melakukannya, dia tidak menjadi frustasi. Kunci semua ini memang kesenangan. Usaha Peggy sudah mulai tumbuh, para pembelinya 80% orang-orang Jepang ( Kompas, 12/8/01 ).



12. Heroe Soepandi, bergerak di bidang usaha arung jeram. Hobinya sebagai pencinta alam saat masih menjadi mahasiswa Universitas Tri Sakti.

Omset usahanya ( maret 2003 ) sebesar Rp. 100 juta sampai Rp. 125 juta

( Republika, 12/3/03).

13. Ir. Untung Rahardjo bertutur tentang awal menekuni bisnis perangko. Mulanya ia berbisnis perangko untuk membiayai kuliah setelah orang tuanya mengalami pailit. Pria berusia 57 tahun ini mengkhususkan diri pada koleksi perangko yang telah dicap. Untung juga yang menjadi penyusun Katalog Perangko Indonesia 2001 dan pernah mendapatkan medali international untuk koleksi stempel serta cap-cap kota itu mengatakan, bisnis perangko cukup prospektif. Buktinya, ia dapat selesai kuliah dengan biaya dari berjualan perangko. Koleksi perangkonya kini telah mencapai 300 album. Ia pernah menjual perangkonya seharga Rp. 30 juta, yakni perangko Pos Militer Daerah Surakarta berangka tahun 1949. Saat ini perangko tersebut termasuk banyak diburu karena semakin langka.



14. “ Bagi saya, kucing ini bagaikan teman yang sulit dipisahkan.” Ungkap M. Tatty S. Koesman, peternak kucing Persia, di Bandung. Tidak kurang dari 20 ekor kucing, yang sekarang sedang diternak. Kalau dihitung dari awal beternak kucing, maka tidak kurang 100 ekor lebih kucing telah dipelihara, dan kini sebagian telah terjual. Rata-rata kucingnya dijual berkisar antara Rp. 500.000.00 sampai

Rp. 1.000.000.00. “ meskipun saya hobi kucing, namun saya tetap melihat peluang bisnisnya. Saya tidak melulu menggeluti hobi, tetapi juga bagaimana agar hobi ini bisa menguntungkan. Alhamdulillah, kalau dipadukan antara hobi dan bisnis, cukup menjanjikan,” kata Tatty.

15. I Nyoman Seniweca ST merupakan salah satu figure pengusaha yang berhasil di mana usaha yang digelutinya, yakni penyewaan mobil bermula dari kecintaannya terhadap dunia otomotif. “ Saya ingin menyalurkan hobi di bidang otomotif.”



16. Pugiarto Haryanto, sukses di bidang dekorasi, telah disinggung di bagian 1 dari buku ini, hobinya mendekorasi ruangan sejak SMA ( SMU ), Suara Merdeka, 6/4/2003).



17. Sukyatno Nugroho ( Es Teler 77, Mie Tek-Tek, dan Pasti Enak ) yang sudah dijelaskan di bagian 1 buku ini, pernah bangkrut sampai habis-habisan. Tepatnya ini terjadi tahun 1978. Sukyatno terpuruk hutang. Hutangnya dibanding kekayaaan yang dipunyai ketika itu adalah 10:1. Jadi debt service ratio-nya sudah mencapai 1000% di situlah hobi masak Yenny berperan sebagai penyelamat!

( Pinus, 2001 ).





Majalah TIARA 208, Agustus 1998, di Rubrik Fenomena, memberikan banyak contoh tentang orang-orang yang sukses berwirausaha dari hobi, sebagai berikut :





18. Bill Gates, pendiri Microsoft, orang terkaya di dunia, juga memulai bisnisnya karena hobi computer.



19. Hanita Gunadi, Toko Kue, Roti dan Jasa Boga Irma. Sejak Remaja Anita hobi membuat kue dan sering membantu ibunya membuat dan menjual kue untuk menunjang keuangan keluarga. Dimulai dari sebuah pavilion sewaan ukuran 3 x 10 meter, ia membisniskan hobinya. Sembilan tahun kemudian, ibu delapan anak ini, membuka cabang usahanya yang pertama di Jalan Kemanggisan Raya Utama no. 9D, Jakarta. Tiga tahun setelah itu, 1991, ia mampu membeli pavilion yang disewanya, berikut rumah induknya dan membangunnya menjadi kantor pusat hingga sekarang. Cabang usaha berikutnya didirikan tahun 1992 dan menjadi cabang utama, di Jl. Pesanggrahan Raya 35 E, Kebon Jeruk, Jakarta barat. Di cabang ini, selain menjual kue, juga ada dapur produksi dan menyediakan hidangan tradisional seperti lotek Bandung, taoge goreng, dan lain-lain. Hingga kini, Irma telah memproduksi lebih dari 120 macam kue dan mampu menyerap 1.000 tenaga kerja.



20. Astuti, yang sudah dijelaskan di bagian 1 buku ini, mempunyai usaha bernama

“ Ekharia Catering Service.” Berangkat dari kegemarannya memasak, ia memulai usahanya di bidang jasa boga dengan melayani pesanan dari rumah ke rumah. Pesanan demi pesanan terus mengalir, dari perkantoran, pabrik, berbagai pesta dan lain-lain. Bahkan, ia pernah dipercaya menangani acara kenduri nasional dalam rangka peringatan 50 Tahun kemerdekaan RI.



21. Watty Syamsayuni, Soguri Nursery, sejak kecil Watty hobi membuat bunga dari ketas dan buku, kerajinan rotan, benang wol, dan sebagainya. Karena ingin menyalurkan hobinya menjadi usaha produktif, ia lantas bergabung dengan iparnya di bawah bendera Soguri Nursery – Sokoguru Asri ( Nursery Bonsai Landscaping Specialist ).



22. Fauzia Fatma Soenarko, Fiska Catering. Sejak muda senang memasak dan mengatur rumah, akhirnya ia membuka usaha catering. “ Untuk mengembangkan bakat dan keahlian,” ujar pemilik Fiska Catering ini. Meski pernah mengenyam pendidikan sekretaris namun Poppy, begitu panggilan akrabnya, tanpa ragu memulai usaha catering dengan modal awal sangat kecil sekali, karena waktu itu hanya melayani tetangga. Sekarang ia bisa memperoleh keuntungan hingga Rp. 3 juta untuk setiap pesanan, dan memiliki 25 karyawan tetap, di samping karyawan kontrak yang disesuaikan dengan kebutuhan. “ Tidak tertutup kemungkinan usaha saya nanti akan melebar ke bidang desain interior dan gardening,” katanya. Tak heran, sebab ia hobi juga menata rumah.



23. Damayanti. Coklat Gold Pralines. Gara-gara hobi sekali pada makanan terbuat dari coklat dan sering berkreasi untuk dimakan sendiri, akhirnya muncul ide untuk membisniskan hobinya itu. Apalagi beberapa teman dan tetangganya kerap minta dibuatkan. “ Ide itu muncul juga karena saya ingin jadi own boss.” Ujar mantan karyawati sebuah bank ini. Modalnya waktu itu bisa dibilang modal dengkul. Sebab, ia sudah memiliki sejumlah peralatan membuat kue dan hanya tinggal membeli tambahan cetakan kue saja. Sekarang, total omzet yang dimilikinya lebih kurang Rp. 100 juta. “ kalau mau sukses, kita harus terjun sendiri. Dari belanja bahan baku sampai mengaduk adonan, dan bahkan mungkin mengantarkannya sendiri ke pelanggan. Jangan mentang-mentang sudah jadi bos lantas tidak mau turun tangan lagi.,” katanya.



24. Mulyono, pengusaha sukses Bengkel Knalpot. Sudah sejak lama ia hobi otomotif. Gara-gara suka memperhatikan orang-orang di kampungnya yang kalau pulang kampung bisa bawa mobil dan rata-rata punya usaha bengkel, ia pun terobsesi untuk punya bengkel sendiri. Lantas ia belajar lebih jauh tentang dunia otomotif sampai akhirnya mengkhususkan diri di bidang knalpot. “ Awalnya saya agak ragu karena persoalan tempat, modal dan tenaga kerja. Tapi setelah saya mendapatkan teman yang mengerti betul soal knalpot, saya pun semakin yakin.” paparnya. Sekarang rata-rata ada 20 mobil yang mampir di bengkelnya dengan total omzet sekitar Rp. 60 – 80 juta per bulan ( tahun 1998 ).



25. Anita Roddick, berhobi mengumpulkan resep-resep kecantikan kuno, mendirikan usaha The Body Shop. Memiliki bisnis yang berkembang pesat dan beromzet jutaan pounsterling, tak pernah dibayangkan Anita Rodick, pendiri The Body Shop. Tapi justru dari hobi yang kemudian dikembangkannya menjadi bisnis,-itu pun dilakukan semata karena suaminya pergi berkelana sementara ia harus menghidupi anaka-anak. Kini jaringan tokonya berjumlah 1.500 buah di 47 negara.

26. Watty Syamsayuni, yang dijelaskan di depan, usahanya telah merambah ke bidang perawatan kecantikan dan jasa perkimpoian terutama paket pengantin Palembang yang menjadi andalannya. Selain itu, usahanya juga berkembang ke laundry dan sanggar tari yang latihannya dilakukan di TMII. Nampak bahwa Watty tetap mengembangkan usahanya yang masih terkait dengan hobinya., meskipun tidak terkait secara langsung.



27. Hobi Miralia Rajasa adalah mengamati detail dan pernik-pernik perabotan yang berasal dari Bali. Ia mendirikan kafe Balimang di Jakarta Selatan. Usahanya sukses. Ia mendisain kafe-nya dengan nuansa etnik bali ( Majalah Pilar, 21/TH. I/21 Oktober, 3/10/1998 ). Dalam hal ini Miralia Rajasa tetap memasukkan hobinya ke dalam usahanya, yakni dalam bentuk desain etnik Bali. Dengan demikian, barangkali ia tetap bisa merasa enjoy dengan usahanya karena ia tetap mampu mencurahkan aktivitas yang digemarinya.





28. Patrik F Martell mampu memadukan hobi, seni, dan bisnis. Martell yag sekaligus nama perusahaan itu, adalah perusahaan Cognac ternama di Perancis. Patrick mengaku menikmati pekerjaannya sebagai pimpinan sekaligus pemilik perusahaan tersebut dikarenakan ia bisa memadukan antara pekerjaan dengan hobi olah raganya-golf, ski,memancing. Gagasan-gagasannya cemerlang. Ini dikarenakan gagasan tersebut adalah hasil perpaduan antara pekerjaan dan hobinya tersebut. Martell menjadi sponsor tetap acara seni dan olah raga

( Majalah Swa, 09/XI/Desember/1995). Martell sengaja mengaitkan atau

memadukan hobi dengan usahanya.



29. Hobi Husni Tamrin adalah mengunjungi pameran furniture. Ia pengusaha sukses produk hand made dari tembaga ( burhanudin Abe, 2000 ).



30. Hardi Wiyono, pengusaha sukses di bidang kerajinan akar wangi, di daerah Semin Gunung Kidul. Di pegunungan tersebut banyak tanaman Loro setu yang menghasilkan akar wangi. Dan memang tanaman ini hanya bisa tumbuh di daerah pegunungan. Awalnya ia hanya menjual akar wangi dalam bentuk ikatan plus bonggolnya. Selanjutnya ia lebih kreatif lalu membentuk akar wangi menjadi berbagai bentuk benda kerajinan. Hasil produksinya begitu disukai banyak orang

( Nova, no. 785/XVI, 16/3/2003 ).

Disini, Hardi mengaitkan hobinya yang naik pegunungan Semin dengan tanaman

loro setu yang memang hanya tumbuh di pegunungan, dimana tanaman itu

menghasilkan akar wangi.


31. Herry Maryanto, pengusaha kerajinan pasir putih pantai Krakal. Hobinya saat SMA mengambil pasir pantai, untuk main-main di rumah, kemudian di tempel di pot-pot rumah. Kegiatan semasa SMA itulah yang memberinya ide mengembangkan usaha tersebut ( Nova, No.785/XVI, 16/3/2003 ). Ide usaha Herry terinspirasi karena kesenangannya bermain-main dengan pasir pantai sewaktu masih SMA.


32. Sandy Krakowski yang telah disinggung di depan, berkisah bahwa ia tidak menyangka hobinya membuat roti ketika dia ubah menjadi suatu bentuk bisnis dan dengan bantuan internet untuk memasarkannya, maka dalam waktu 3 tahun, ia mampu meraup penjualan sebesar $ 25 juta! Dan apa yang ia pasarkan dan ia jual bukanlah rotinya itu sendiri melainkan berbagai resep untuk membuat roti, dan kursus-kursus membuat roti.



33. Agus Subagyo, tinggal di Sukoharjo, bekerja di bagian pelatihan di suatu perusahaan yang cukup besar di Jawa Tengah. Hobinya membaca. Tugasnya adalah membuat, memonitor, sebagai instruktur, dan mengevaluasi pelatihan. Dalam melaksanakan pelatihan, ia sering kali menggunakan LCD. Usaha sampingan dia yang cukup sukses saat ini adalah penyewaan LCD.



34. Ikhsan, tinggal di yogyakarta, hobi bermain sepakbola. Pekerjaaan : melatih sepak bola anak-anak sampai saat ini. Usaha : berdagang perlengkapan sepak bola khusus anak. Usaha berlanjut : distributor berbagai perlengkapan olah raga.



35. Parisianti Sambodo, pengrajin keramik yang cukup sukses, memiliki dua gerai di Town Square, Jl. TB Simatupang, Jakarta Selatan, dan Tenda Semanggi. Setiap hari Parisianti ini disibukkan mengolah tanah liat, membentuk, melukisnya sesuai desain yang diinginkan, mewarnai, dan membakar tanah liat. Semua dilakukannya dengan hati yang riang, seperti layaknya orang melakukan hobi. Dia memang seorang arsitektur dan memang berminat di dunai seni ( Kompas, 2/02/2003 ). Ketertarikan bidang arsitektur yang bernilai seni itu, dikaitkan dengan nilai seni ke kerajinan keramik.



36. Betty Suryanto, seorang guru SMU di Solo, hobinya membaca. Ia sukses membangun usaha bimbingan tes. Kesukaannya membaca buku, “ ditularkan “ ke orang lain dengan berperan sebagai seorang guru dan mendirikan usaha bimbingan tes.


source :
* Buku “Kunci Sukses Berwirausaha hal 81-97, M.Musrofi.
---------------

tambahan lagi :
Jerry Yang & David Filo Mengubah Hobi Menjadi Yahoo.com

Yahoo! Bermula dari hobi dua orang mahasiswa yang berubah menjadi brand global yang telah merubah cara orang untuk berkomunikasi satu sama lain, mencari dan mendapatkan informasi dan membeli berbagai macam barang. Saat ini, Yahoo! Inc. telah menjadi pemimpin komunikasi global lewat internet, komersil dan perusahaan media yang telah menjadi brand jasa jaringan internet lebih dari 232 juta individu setiap bulannya di dunia maya. Dua anak muda itu bernama Jerry Yang dan David Filo. Bisa bayangkan berapa uang yang mengalir ke kocek mereka? Tapi bagaimana dua mahasiswa ini bisa melakukannya?,……….

Sebagai navigasi pertama secara online yang memandu dalam Web, www.yahoo.com adalah pemimpin pemandu dalam konteks lalulintas, periklanan, keperluan rumah tangga dan jangkauan pengguna bisnis. Yahoo! Adalah brand internet global pertama dan menjangkau pemirsa paling besar dalam dunia maya.

Dua pendiri dari Yahoo!, David Filo dan Jerry Yang, kandidat doctor bidang teknik elektro di Universitas Stanford, yang memulainya di trailer kampus pada bulan Februari 1994 sebagai jalan untuk tetap dalam ketertarikan pribadi mereka terhadap internet. Jauh sebelum mereka menghabiskan lebih banyak waktu dalam daftar jaringan favorit mereka dibanding dengan desertasi doctor mereka. Bagaimanapun juga daftar Jerry and David menjadi sangat panjang dan mereka mengklasifikasikan dalam bentuk kategori. Ketika kategori semakin panjang, mereka membuatnya menjadi subkategori… dan lahir konsep inti dibalik Yahoo!.

Web site dimulai sebagai “Jerry’s Guide to the World Wide Web” tetapi juga menerima moniker baru dengan bantuan kamus. Nama Yahoo! merupakan akronim untuk “Yet Another Hierarchical Officious Oracle,” tetapi Filo and Yang memilih nama yang mereka pilih karena mereka suka dengan definisi umum dari yahoo: “rude, unsophisticated, uncouth.” Yahoo! Sendiri pertama kali dibuat di workstation mahasiswa Yang, “Akebono,” ketika software dibuat di komputer Filo, “Konishiki” – keduanya nama pemain sumo yang melegenda.

Jerry dan David segera menemukan bahwa mereka tidak sendiri untuk menemukan web site yang sangat berguna. Jauh sebelum ratusan orang yang mengakses panduan mereka dari trailer di Stanford. Dengan dukungan kolega netter membuat usaha yang digulirkan semakin banyak peminat komunitas internet yang terlibat. Yahoo! Merayakan pertama kalinya jutaan klik per harinya pada tahun 1994, yaitu tak kurang dari 100 ribu macam pengunjung yang unik.

Berdasarkan tingkat lalulintas dan antusias penerimaan terhadap Yahoo! Telah diterima, para pendiri menyadari mereka mempunyai bisnis yang potensial di tangan mereka. Pada bulan Maret 1995, kerjasama bisnis dengan para pemilik lembaga modal ventura Silicon Valley. Mereka kemudian menjalin kerja sama dengan Sequoia Capital, perusahaan yang mempunyai reputasi dalam bidang investasi termasuk untuk Apple Komputer, Atari, Oracle dan Cisco Systems. Mereka setuju untuk mendanai Yahoo! Pada bulan April 1995 dengan investasi awal mendekati dua juta dolar.

Realisasi perusahaan baru mereka mempunyai pertumbuhan potensial yang cepat, Jerry dan David memulai untuk membuat tim manajemen. Mereka merekrut Tim Koogle, seorang veteran Motorola dan alumni dari jurusan teknik Stanford, sebagai chief executive officer dan Jeffrey Mallett, pendiri Novell’s Divisi konsumen WordPerfect, sebagai chief operating officer. Mereka berhasil menyelamatkan perputaran pendanaan yang kedua pada tahun 1995 dari investor Reuters Ltd. dan Softbank. Yahoo! Diluncurkan dalam go public dengan sangat sukses pada bulan April 1996 dengan jumlah total 49 karyawan.

Saat ini, Yahoo! Inc. telah menjadi pemimpin komunikasi global lewat internet, komersil dan perusahaan media yang telah menjadi brand jasa jaringan lebih dari 232 juta individu setiap bulannya di dunia maya. Sebagai navigasi pertama secara online yang memandu dalam Web, www.yahoo.com adalah pemimpin pemandu dalam konteks lalulintas, periklanan, keperluan rumah tangga dan jangkauan pengguna bisnis. Yahoo! Adalah brand internet global pertama dan menjangkau pemirsa paling besar dalam dunia maya. Perusahaan juga membangun bisnis online dan perusahaan jasa yang mendesain produktifitas dan web untuk klien-kilen Yahoo!’s. Jasa ini termasuk dalam Corporate Yahoo!, sebuah jasa kustomisasi solusi portal untuk perusahaan; audio dan video streaming; toko hosting dan manajemen; dan jasa serta perlengkapan Web site. Jaringan perusahaan Web global termasuk dalam 25 World properties. Dengan kantor pusat di Sunnyvale, California, Yahoo! Juga telah mempunyai kantor di Eropa, Asia, Amerika Latin, Australia, Kanada and Amerika Serikat.

---------
9. dan juga yang sangat terpenting menurut saya lagi adalah kembalikan semuanya kepada sang pencipta ;

# serahkan semuanya kembali kepada sang pencipta,

# ikhlaskan atas segala situasi dan kondisi yang terjadi saat ini,

# minta kepadanya untuk secara konsisten agar terus ditemukan dengan orang-orang yang tepat, waktu dan tempat yang tepat dan juga membuat keputusan-keputusan yang tepat juga.

# berdoa secara konsisten dengan khusyu kepadanya, dengan lebih dekat dengannya maka intuisi kita akan semakin tajam, sehingga kita bisa lebih sering mendengarkan dan percaya pada intiusi kita.

yakini bahwa do'a yang kita panjatkan pasti akan dikabulkan, jalani kehidupan dengan selalu memiliki prasangka yang baik atas semua jalan yang diberikannya, sehingga kita bisa memperlakukan orang lain juga dengan lebih positif

# terus menerus mensyukuri dan ikhlas atas segala sesuatu yang diberikan olehnya,

# pasrahkan segala sesuatu padanya agar terus diberikan dan dibimbing pada jalan yang terbaik (orang, waktu, tempat dan keputusan).


------------
semoga bisa bermanfaat buat kita semua

best regrads


donyputra

sekian tanggapan dari saya,

No comments:

Post a Comment