Friday, March 27, 2009

Mempromosikan Produk dikala krisis

Dikala daya beli masyarakat yang sedang menurun, Dollarnya yang terus menguat dan juga kesempatan berbisnis baru yang makin menyempit, pasti ada cara tersendiri, trik trik promosi yang mestinya bisa bikin produk kita laku dipasaran.

Share disini ide ide segarnya, terobosan marketing biar salesnya naik dan juga strategi khusus untuk memenangi pasar.

Kalau yang sekarang saya lakukan sih, seperti umumnya marketing lainnya, pendekatan kepada pelanggan lama dengan perhatian khusus dan tambahan service bisa jadi solusi biar pelanggan/buyer betah terus beli barang kita, plus dengan harga penawaran yang kompetitif tentunya.

Sekarang bagaimana dengan anda....???

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Beberapa jawaban yang umumnya sudah ada adalah seperti ini :

1. Menghubungi kembali customer lama
2. Memberikan harga yang kompetitif
3. Memberikan, meningkatkan dan menjaga servis atau pelayanan yang sudah ada.
4. Memperhatikan dan juga menjaga kualitas After sales Service


Mungkin strategi tambahan yang bisa saya berikan disini adalah dengan memberlakukan satu strategi yang masih sangat jarang diberlakukan diindonesia padahal dari berbagai studi kasus nyata yang sudah saya pelajari strategi ini bisa meningkatkan penjualan sangat drastis sekali dalam waktu yang singkat. Selain itu dipostingan lainnya saya juga perhatikan ada yang menanyakan bagaimana caranya membuat word of mouth berjalan , strategi ini juga bisa membuat hal tersebut terjadi (masih ada strategi lainnya ) .

Okay saya coba mulai dari konsep awalnya dasarnya dulu ya; bila produk atau jasa kita ingin berhasil dipasar baik dalam kondisi apapun krisis maupun non krisis , produk atau jasa kita haruslah bisa menjawab 4 pertanyaan berikut :

1. Produk/Jasa apa yang kita jual
2. Berapa harganya (dalam rupiah, Waktu dan energy)
3. Apa manfaatnya buat konsumen ( Manfaat Emosional dan non emosional)
4. Mengapa konsumen harus percaya kita

Strategi yang coba saya share kali ini adalah untuk menjawab pertanyaan yang ke-4 yaitu, mengapa konsumen harus percaya kepada kita(apalagi dalam kondisi saat ini) ;

Pada dasarnya ketika 2 pihak bersama-sama melakukan transaksi bisnis apapun, kita harus menyadari dengan pasti bahwa ; salah satu sisi akan selalu berharap agar ia tidak mendapatkan resiko apapun dari transaksi tersebut. Jika kita sebagai penjual/ marketer mengharapkan agar client kita atau target market kita yang menanggung semua resiko tersebut, maka kemungkinan besar tindakan mereka adalah tidak melakukan pembelian dari kita.

Tugas kita sebagai marketer adalah untuk mengeliminasi sebanyak mungkin bahkan akan sangat lebih baik lagi bila bisa mengeliminasi semua resiko dari transaksi tersebut.
Dengan melakukan strategi Risk Reversal atau resiko yang akan terjadi menjadi tanggungan kita, maka hal tersebut akan menurunkan hambatan bagi client kita untuk melalukan pembelian dan juga secara otomatis akan menghilangkan segala keraguan mereka akan produk atau jasa yang kita tawarkan.

1 of all the biggest "competitive edge" advantages you'll ever gain is to always make it easier for the client to say yes than it is for them to say no.

ASSUME THE RISK IN EVERY TRANSACTION YOU HAVE WITH YOUR CLIENTS

Sehingga kita harus bisa memberikan garansi total dari setiap transaksi akan pembelian dari client kita.
Konsep membangun kepercayaan dari client adalah yang mendasari strategi Risk reversal tersebut, kita sebagai marketer harus bisa mengkompensasikan ketidakpuasan dan juga Menghargai waktu, biaya dan energy yang mereka keluarkan.
Dan yang juga harus benar-benar kita perhatikan adalah ketika client memutuskan untuk mengajukan garansi maka hal tersebut harus dibuat semudah mungkin.

Saya pribadi pernah mengalami kekecewaan yang cukup mendalam, ketika saya harus mengahadiri salah satu seminar sampai 3 hari dengan biaya yang sangat mahal (dengan pembicara yang sudah punya nama lagi ) dan hasilnya sungguh mengecewakan, ketika saya mengajukan money back guarantee malahan sangat dipersulit oleh mereka, singkat kata saya tidak berhasil mendapatkan kompensasi apapun dari mereka, sehingga sangat terkesan mereka Over Promise dan Under Deliver padahal kalau kita mau berhasil dalam bisnis apapun kuncinya adalah Under Promise Over deliver.

Pengembangan penerapan dari strategi Risk Reversal ini bisa juga sebagai berikut ;
Peretimbangkan untuk bukan hanya sekedar memberikan Money Back Guarantee tapi juga memberikan bonus tambahan kepada client kita ketika mereka setuju untuk melakukan transaksi. Tawarkan kepada mereka bahwa bila mereka tidak puas dengan produk atau jasa yang mereka konsumsi maka mereka tetap bisa memiliki bonus tambahan tersebut.

make a complete list of every obstacle to your clients that might prevent them from purchasing, dealing with, or choosing you over your competition
The longer the guarantee + the more specific the performance expectations you make, the more people will buy
------------------------------

thanks for your time . semoga bermanfaat
To your succes,



donyputra

No comments:

Post a Comment