Sunday, May 24, 2009

Customer Loyalty...

Pasti kita udah sering denger yang namanya Loyalitas Pelanggan, atau sering disebut dengan Customer Loyalty... Teori yang kita sering denger adalah bahwa Loyalty itu adalah tahap dalam menciptakan pelanggan yang advocate.. Apa benar seperti itu..?? Apa Customer Loyalty begitu pentingnya dalam sebuah perusahaan B2C..?? Apa kaitan Marketing dalam pembangunan Loyalitas pelanggan yah..??

===========================

Bagaimana cara kita membangun loyalitas terhadap konsumen kita, bisa dijelaskan dengan menggunakan konsep loyalitas dengan analogi anak tangga. dimana ditiap-tiap anak tangga menjelaskan kategori dan karakteristik dari loyalitas dari konsumen ada.urutan anak tangga tersebut bisa dianalogikan seperti dibawah ini :

6 stages Of Clients Loyalty :

* Suspect
* Prospect
* Clients
* Member
* Supporter
* HI Valuable Family


dan tugas kita sebagai marketer adalah harus bisa memindahkan konsumen/ kita ke anak tangga yang lebih tinggi dan harus terus membuat mereka menaiki anak tangga tersebut sehingga mencapai anak tangga yang tertinggi yaitu = hi valuable Family= .
hal ini menjelaskan bahwa kita harus bisa mebuat konsumen kita kembali dan membeli lebih banyak dan lebih sering lagi, sehingga terjadi hubungan jangka panjang/seumur hidup dengan konsumen/client tersebut, yang bisa menguntungkan ke dua belah pihak yang berkelanjutan.

sekarang mari kita kenali kategori dan karakteristik satu persatu dari anak tangga tersebut

1. Suspect :
adalah anak tangga yang paling dasar. dalam tahapan ini konsumen adalah calon konsumen kita yang potensial, diamana mereka cocok dengan pasar sasaran dari produk atau jasa yang kita hasilkan, dan mereka ingin membeli dari kita jika mereka merasa dekat dengan kita.

2. Prospect :
kita kemudian menaiki anak tangga yang selanjutnya yaitu anak tangga yang kedua, Prospek. Prospek adalah suspek yang sudah mengambil tindakan tertentu seperti misalnya menelpon sebagai tanggapan terhadap aktivitas periklanan yang kita lakukan, atau mengunjungi perusahaan kita.
Kita harus mengumpulkan informasi mengenai mereka sehingga dapat terus berhubungan dengan mereka. Hal ini sangatlah penting karena membangun loyalitas konsumen berkaitan erat dengan membangun hubungan.
Kita harus bisa mengembangkan database dari Prospek. Kita dapat menggunakan semua keahlian penjualan kita untuk memindahkan prospek kenak tangga selanjutnya yaitu Client.

3. Client : (A person who is under the protection of another)
Agar bisa digolongkan sebagai client, prospek harus sudah membelanjakan uangnya diperusahaan kita sehingga sudah tercatat melakukan pembelian dari produk atau jasa kita.
Untuk itu sangat penting bagi kita sebagai marketer, melakukan pencatatan kedalam data base kita kepada siapa-siapa saja yang melakukan pembelian atas produk/ jasa kita. Jika kita berencana untuk mengirimkan surat keseluruh prospek dan menawarkan insentif agar memebeli sesuatu dari kita, maka sangatlah tidak baik bila kita mengirimkannya kepada seseorang yang sudah menjadi client kita.
Catatan yang kita buat dalam bentuk database ini juga harus bisa menunjukkan kapan terakhir kali mereka membeli dari perusahaan kita, seberapa besar rata-rata pembelian yang mereka melakukan pembelian, dan juga seberapa sering mereka melakukan pembelian dari kita. kalau kita benar-benar perhatikan hal-hal yang sering terjadi dibanyak perusahaan, sebagian perusahaan banyak sekali yang berhenti ditingkatan ini.
Sales Force/ tenaga penjualnya sepertinya hanya duduk-duduk dan menanti client untuk kembali, dan bukannya dengan melakukan langkah-langkah proaktif dengan mengundang mereka untuk kembali datang dan melakukan pembelian.
Harus benar-benar dipahami bahwa dalam tingkatan client, mereka masih membebani anda. Jika kita merasa puas dengan tingkatan ini, maka perusahaan kita pada akhirnya akan segera tutup/ bangkrut.
sudah berapa kali kita mendapatkan pengalaman, ketika kita melakukan pembelian dari suatu perusahaan yang bahkan terkadang jumlah nominal yang harus kita keluarkan tidak sedikit, dan mereka tidak memasukkan nama kita kedalam database mereka.
lalu kita tidak pernah menerima surat atau pemberitahuan dari mereka yang isinya kurang lebih menyatakan " mereka sangat senang telah melakukan transaksi dengan kita, dan berharap agar kita sudah mendapatkan kepuasan yang maksimal dari produk atau jasa mereka, dan berharap agar kita mau kembali dan melakukan transaksi dengan mereka".
bukankah itu hal yang konyol bagi bisnis mereka, coba pikirkan tentang kemungkinan dari tidak adanya pembelian yang berkelanjutan dari client yang sudah ada, hal tersebut adalah hal yang paling menakutkan di dunia bisnis, tanpa adanya client yang melakukan pembelian adalah hal yang pasti bahwa suatu bisnis akan segera berakhir.

4. Member/ Anggota :
Ketika Client melakukan pembelian yang kedua/ pembelian berulang, maka mereka sudah menaiki anak tangga berikutnya yaitu mereka telah menjadi Member/ Anggota.
Pada tahapan ini mereka sekarang memiliki sense of belonging / rasa memiliki. Harus kita ketahui bersama, para client yang melakukan dua kali pembelian memiliki kemungkinan 10 kali lipat untuk membeli lagi dibandingkan mereka yang hanya membeli satu kali. Jadi, kita harus memperhatikan member/anggota kita .
Berikan kepada mereka kartu anggota dan paket untuk anggota. Berapa banyakkah saat ini client yang sudah mengetahui seluruh produk kita? mungkin hanya sedikit saja. Jadi mengapa tidak menyertakan katalog produk dalam paket keanggotaan? kita juga dapat menyertakan sampel gratis, kupon/ voucher belanja, dan hal-hal lain semacam itu.
Pengalaman saya pribadi ketika saya masih berada di jogja, ada coffe shop yang memiliki atmosfir yang sangat menarik dan juga penuh rasa kekeluargaan, ketika pemiliknya mengetahui saya sering datang kesana dan melakukan pembelian berulang, ia mendekati saya dan menawarkan untuk memberikan mug kopi dengam disain khusus. dan setiap kali saya datang, para pelayannya yang juga sangat bersahabat tersebut, mengambilkan mug kopi khusus milik saya tersebut dari rak mereka dan menyajikan pesanan saya dengan mug tersebut. dari contoh tersebut menjelaskan bagaimana cara pemasaran mereka bisa menimbulkan rasa memiliki bagi para anggotanya.

5. Supporter/pendukung : Begitu bisnis kita memiliki anggota, maka tugas kita selanjutnya adalah menggerakkan mereka ke anak tangga yang ke-5 , yaitu menjadikan mereka supporter/pendukung.
Supporter/ pendukung adalah seseorang yang akan menjual ataupun mereferensikan produk kita dengan senang hati kepada orang lain. Kriteria bagi Supporter/ pendukung adalah mereka akan memberikan referensi ataupun mempromosikan mengenai produk/ jasa ataupun juga layanan kita kepada orang lain , dan mereka sendiri juga terus melakukan pembelian dari kita. Pendukung adalah satu aset modal terbesar bagi bisnis kita.

6. High Valuable Family/ keluarga yang bernilai tinggi bagi kita :
Pada tahapan ini sering juga mereka disebut sebagai penggemar berat.
Begitu kita berhasil menciptakan Supporter/ pendukung, maka tugas kita sebagi marketer adalah kita harus bisa menggerakan mereka ke anak tangga yang terakhir yaitu agar mereka menjadi penggemar berat/keluarga yang bernilai tinggi bagi kita. Perbedaannya: Supporter/ pendukung adalah orang yang akan menjual untuk anda, sementara penggemar berat/keluarga yang bernilai tinggi adalah orang-orang yang tidak dapat berhenti menjual untuk kita. Hal yang menarik tentang penggemar berat/keluarga yang bernilai tinggi ini adalah mereka bisa dianggap sebagai bagian dari tim kerja kita. Mereka ingin melihat kita berhasil, dan juga tentu saja mereka akan terus membeli dari kita sepanjang waktu.
contoh yang paling nyata dalam kategori ini adalah para penggemar sepak bola, saya ambil contoh kasus dari salah satu bukunya HK yaitu mengenai fenomena dari para penggemar berat Manchester United (MU) yang tersebar diseluruh dunia yang dari data terakhir disebutkan jumlahnya sudah mencapai 330 juta orang. kita bisa melihat bagaimana bangganya para penggemar berat tersebut menggunakan kaos dan segala macam atribut MU. dan mereka terus menjalin hubungan yang erat dan berkelanjutan juga antar sesama penggemar berat lainnya baik secara off line maupun on line. dan bisa dikatakan setiap kali MU mengadakan pertandingan seluruh kursi yang ada selalu penuh. dan segala macam merchandisenya pun selalu laris manis. siaran langsung mereka selalu ditunggu-tunggu. dan juga tidak heran dengan dukungan dari penggemar berat yang ada tersebut MU menjadi salah satu klub sepakbola terkaya didunia,dengan nilai 1,8 miliar dolar AS per mei 2008.

Oleh karenanya harus selalu kita ingat, tujuan dari "permainan" yang menggunakan analogi anak tangga ini adalah menggerakan orang dari anak tangga yang terendah ke anak tangga yang tertinggi yaitu penggemar berat/keluarga yang bernilai tinggi yang tentu saja memiliki loyalitas pelanggan yang terbaik. Pada tahapan inilah dimana kita bisa mulai menghasilkan Profit/ keuntungan yang begitu banyak.

No comments:

Post a Comment